BENAR-benar spektakuler. Perhelatan Musabaqah Tilawatil
Qur’an (MTQ) XXX Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarmasin
menelan dana Rp 11,7 miliar. Tak hanya itu, panggung utama yang
dibangun di atas Sungai Martapura, kawasan Menara Pandang berbiaya Rp
2,3 miliar lebih.
PENGGARAPAN panggung utama yang dimenangkan CV Media
Kreasi Abadi sebagai pemenang tender, dari 21 penawar proyek berpagu
anggaran Rp 2,4 miliar lebih yang dilelang LPSE Kota Banjarmasin
tersebut. Konsep panggung mengapung di atas Sungai Martapura dengan
latar belakang desain menara masjid di kawasan siring Tendean, telah
digarap para pekerja.
Perhelatan baca indah ayat-ayat suci Alqur’an dan cabang lainnya ini
akan berlangsung di Banjarmasin, pada 2-8 November 2017 yang diikuti 11
kabupaten dan dua kota se-Kalimantan Selatan. Untuk menyukseskan even
berskala regional, dari APBD Banjarmasin telah dikucurkan dana hibah
melalui dua tahap sebesar Rp 5 miliar atau bertotal Rp 10 miliar.
Kabarnya, dana hibah juga diberikan Pemprov Kalsel sebesar Rp 1,7
miliar, sehingga biaya perhelatan MTQ XXX di Banjarmasin ini menelan
dana Rp 11,7 miliar.
Alokasi dana sebesar Rp 11,7 miliar ini diakui Wakil Walikota
Banjarmasin, Hermansyah, usai mengkti rapat akbar lintas dinas dan
instansi di lingkungan Pemkot Banjarmasin dan Kantor Kemenag Kota
Banjarmasin. Menurut Hermansyah, suntikan dana dari APBD Banjarmasin
segede Rp 10 miliar plus bantuan dari Pemprov Kalsel sebesar Rp 1,7
miliar.
Ketua Harian Panitia MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalsel, Hamli Kursani
yang juga Sekdakot Banjarmasin membenarkan besaran anggaran hibah untuk
suksesnya perhelatan itu. “Sebagai tuan rumah, tentu kita ingin semeriah
mungkin acara ini. Bahkan, untuk pembukaan nanti, grup musik dari
Jakarta, Wali Band akan diundang,” tutur Hamli kepada wartawan.
Menurutnya, untuk akomodasi peserta MTQ XX telah disiapkan 14 tempat
penginapan plus dua unit mobil antar jemput untuk masing-masing kafilah.
“Sedikitnya, ada 1.200 peserta yang akan mengikuti 10 cabang lomba
dalam MTQ. Makanya, panggung dibuat megah dan terapung di Sungai
Martapura, di kawasan Menara Pandang Siring Tendean,” ucap Hamli.
Dengan konsep itu, menurut Hamli, panggung terapung itu akan
menghadap ke sisi Sungai Martapura, tepatnya kawasan Siring Jalan
Jenderal Sudirman. “Kemeriahan MTQ XXX ini juga dihiasi dengan parade
jukung hias di Sungai Martapura. Makanya, kita buat semeriah mungkin
saat pembukaan pada Kamis (2/11/2017) malam,” ujarnya. Hamli mengakui
awalnya MTQ Tingkat Provinsi Kalsel seharusnya dihelat pada pertengahan
Oktober, namun baru bisa digelar pada awal November 2017.
Besarnya dana MTQ yang mencapai Rp 11,7 miliar memang mengalahkan
Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) IV berskala nasional yang hanya
berbiaya Rp 5 miliar. Tak mengherankan, Kepala Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Kalsel, H Noor Fahmi pun berharap segera persiapan sudah harus
matang, sehingga sukses demi menghadapi even berskala nasional.
“Dari seleksi MTQ Tingkat Provinsi Kalsel ini bisa menjadi ajang
pembinaanuntuk MTQ Tingkat Nasional pada 2018 mendatang. Jadi,
setidaknya, pembinaan untuk qori dan qoriah yang dikirim ke MTQ nasional
bisa dilakukan setahun. Sebab, Kalsel menargetkan masuh lima besar MTQ
Nasional 2018 nanti,” tandasnya.(jejakrekam)
Penulis : Didi GSEditor : Didi G Sanusi
Foto : Dok Sunarti
Post A Comment:
0 comments: